Sebagaimana Nabi صلى الله عليه وآله وسلم memerintahkan untuk bersabar dan melarang dari melepaskan ketaatan (dalam perkara ma’ruf), walaupun dia melihat penguasa tersebut melakukan kemaksiatan, sebagaimana yang dikeluarkan Imam Muslim dalam shohihnya dari ‘Auf bin Malik berkata: telah bersabda Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم :
:” مَنْ وَلِيَ عَلَيْهِ وَالٍ فَرَآهُ يَأْتِي شَيْئًا مِنْ مَعْصِيَةِ اللَّهِ فَلْيَكْرَهْ مَا يَأْتِي مِنْ مَعْصِيَةِ اللَّهِ وَلَا يَنْزِعَنَّ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ “
“Barangsiapa yang memimpinnya, lalu dia melihat dia melakukan kemaksiatan kepada Allah, maka hendaklah dia membenci apa yang dia kerjakan dari maksiat kepada Allah dan jangan dia melepaskan diri dari ketaatan kepadanya (dalam hal yang ma’ruf)”
Dan dikeluarkan Imam Muslim dalam shohihnya dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما dari Nabi صلى الله عليه وآله وسلم bersabda:
مَنْ كَرِهَ مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا فَلْيَصْبِرْ عَلَيْهِ فَإِنَّهُ لَيْسَ أَحَدٌ مِنَ النَّاسِ خَرَجَ مِنَ السُّلْطَانِ شِبْرًا فَمَاتَ عَلَيْهِ إِلَّا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
“Barangsiapa yang melihat dari pemimpinnya sesuatu yang dibencinya, maka hendaklah dia bersabar, karena tidaklah seseorang keluar dari penguasa walapun sejengkal, melainkan dia mati seperti matinya kaum jahiliyyah.”
Dan Imam Al Bukhari mengeluarkan dalam tarikh-nya dari Wa’il bahwa dia bertanya kepada Nabi صلى الله عليه وآله وسلم : bagaimana jika kami memiliki pemimpin yang tidak mengamalkan ketaatan? Beliau صلى الله عليه وآله وسلم menjawab:
“Mereka bertanggungjawab atas apa yang mereka pikul dan kalian pun bertanggung jawab atas apa yang kalian pikul”
Dan Imam Muslim mengeluarkan dalam shohihnya dari Hudzaifah bin Yaman رضي الله عنه bahwa Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda:
:” يَكُونُ بَعْدِي أَئِمَّةٌ لَا يَهْتَدُونَ بِهُدَايَ وَلَا يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِي وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِي جُثْمَانِ إِنْسٍ
“Akan muncul setelahku para pemimpin yang tidak mengambil petunjuk dari petunjukku dan tidak mengikuti sunnahku,dan akan tegak diantara mereka orang-orang yang hatinya adalah hati syetan dalam jasad manusia.”Aku bertanya, “apa yang akan aku lakukan wahai Rasulullah jika aku menemukan yang demikian.” Beliau menjawab: ”engkau mendengar dan taat kepada pemimpin walaupun dia memukul punggungmu dan mengambil hartamu, maka dengar dan taatlah.”
Maka perhatikanlah hadits yang agung ini yang kebanyakan manusia lari darinya,dimana Rasul صلى الله عليه وآله وسلم memerintahkan untuk taat kepada pemimpin walaupun pemimpin itu mendzaliminya dengan merampas harta dan memukul punggung. Maka bagaimana keadaan manusia yang tidak punya kesabaran dan ketaatan, pada mereka belum sampai kepada kondisi demikian ini –Walhamdulillah- bahkan demi Allah mereka dalam keadaan mendapatkan nikmat yang besar dan anugerah yang luar biasa.
Untuk artikel penuh click http://muwahiid.wordpress.com/2007/12/26/kedudukan-sunnad-dlm-menyikapi-pemerintah-bagi/
0 comments:
Post a Comment